Kamis, 17 Maret 2011

bila hidup itu cermin

Bila hidup itu cermin

            Maka isyarat apakah yang mampu menyiratkan hidup bahwa kehidupan itu adalah sosok kita atau…sesosok kehidupan adalah penampakan dari wujud kita yang telah terpantulkan melalui lembar-lembar perjalanan. Maka, bila hidup itu cermin seharusnya kita lebih mengerti dan memahami hidup apa dan bagaimana yang telah dan akan dilalui agar mampu menempatkan diri padanya.

            Bila hidup itu cermin, seharusnya kita dapat bersentuhan lebih dekat padanya agar kita mengetahui dengan jelas benar segala kekurangan yang terpantul dari cermin itu. Namun, sayang…kita sering menganggap bahwa hidup itu adalah cermin cembung yang selalu melebih-lebihkan kekurangan dan mengurang-ngurangkan segala kelebihan yang kita miliki atau kita sering menganggap bahwa hidup itu adalah cermin cekung yang selalu memberikan kekecewaan pada apa yang dipantulkannya dan menganggap cermin kehidupan adalah wujud yang lari dari kenyataan. Padahal kalau saja kita mampu merenungkan sejenak peristiwa yang telah dialami, baik yang memalukan maupun yang menyenangkan adalah cerminan diri kita yang tak sempat kita cermati bahkan luput dari pandangan mata.
Cobalah mengerti, andai kita mampu melihat hidup ini seperti cermin datar yang setiap hari kita berkaca padanya, melihat noda hitam di wajah dengan jelas dan pelan-pelan mulai menutupinya dengan polesan bedak atau sekedar lotion. Bukankah itu lebih mudah? Berapa kali kita bercermin untuk sekedar memperoleh penampilan jasad? Namun, ketika itu, sudahkah kita bercermin dengan kehidupan, menutupi kesalahan dengan amal sholeh yang kita perbuat, dan menjadikan klelebihan untuk dekat dengan-Nya seperti yang setiap hari kita lakukan
Sudahkah? Atau memang kita malu untuk melihat segala kekurangan kita, melalui cermin kehidupan yang ada di depan mata? So...ketika bercermin jangan hanya merias wajah kita aja tapi juga rias hati kita...temans…

sebelum kamu mengeluh

SEBELUM  KAMU MENGELUH
Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali

Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa
Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.

Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk,
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk
didalam hidupnya.

Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istri anda.
Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan
teman hidup

Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu,
Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat

Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu,
Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi
dirinya mandul

Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu
tidak mengerjakan tugasnya,
Pikirkan tentang orang-orang yag tinggal dijalanan

Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir,
Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan
berjalan

Dan disaat kamu lelah dan menegluh tentang pekerjaanmu,
Pikirkan tentang pengangguran,orang-orang cacat yang berharap mereka
mempunyai pekerjaan seperti anda

Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain,
ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa...

Kita semua menjawab kepada Sang Pencipta
Dan ketika kamu sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan,
Tersenyum dan berterima kasihlah kepada Tuhan bahwa kamu masih
hidup !!!

saat kecewa itu hadi

Saat Kecewa Itu Hadir

Kalau boleh memilih, tentu kita tidak ingin kata ini berada dalam list perbendaharaan kata kita. Kita tidak ingin kata ini tertoreh dalam lembar diari kehidupan kita. Namun apa dikata, kita tidak pernah sedikitpun memiliki daya untk menghindari, apalagi mengusirnya. Krn kekecewaan adalah resiko dari sebuah keinginan. Jadi sepanjang kita memiliki keinginan, maka bersiaplah menelan pil pahit kekecewaan.

Sedih, pahit, resah, gelisah adalah teman2 yg akan menemani kekecewaan. Ya, hati kita bersedih, batin kita menangis, bahkan jiwa ini terguncang. Semua rasa tidak enak seakan bersatu padu mengepung diri dr segala penjuru, manakala kita sedang dalam kondisi kecewa

Yang patut untuk dipertanyakan sampai kapan kita berada dlm kondisi bersedih. Sampai kapan kita akan menumpahkan air mata? Sampai kapan batin ini akan merintih.? Sampai kapan kita biarkan dada kita terguncang ?. Sampai kapan kita hidup dalam derita?

Maka menangislah, bila memang air mata yang mengalir deras itu dapat menghapus segala gundah, melenyapkan segala resah. Namun berilah waktu bagi kekecewaan itu bersarang dalam jiwa kita, jangan biarkan kekecewaan itu berlama-lama menggerogoti jiwa kita.

Karena bila terlalu lama menyimpan rasa kecewa , terlalu mahal harga yang harus kita bayar. Kita kan menjadi seorang yang frustasi, tidak ada motifasi untuk hidup, bahkan pribahasa hidup segan mati tak mau dapat berlaku dalam hidup kita. Mungkin juga kita akan mendapat gelar atau predikat baru ‘gila’. Naudzubillah.

Agar kekecewaan itu tidak berakibat fatal. Maka, sadarilah bahwa kekecewaan pasti akan hadir dalam diri, selama kita masih memiliki sejuta keinginan, masih memiliki semilyar harapan. Sadarilah bahwa kita memiliki kehidupan di masa datang, dan pasti kegagalan akan selalu silih berganti dg keberhasilan, maka kekecewaanpun akan berganti peran dg kebahagiaan.

Dan yang lebih penting lagi, kita harus menyadari bahwa diantara kesulitan pasti ada kemudahan. Maka hadapilah segala kegagalan dengan ketabahan dan kesabaran. Bukankah ada pahala bagi orang-orang yang sabar dalam mengadapi cobaan. Karena kegagalan merupakan cobaan kehidupan. Bila kita memahami ini semua, insya Allah kekecewaan pun akan dpt kita hadapi dengan senyuman.
Semoga…

Rabu, 09 Maret 2011

bila kau pergi

Di bawah naungan langit biru
dengan segala hiasannya yang indah tiada tara
Di atas hamparan bumi
dengan segala lukisannya yang panjang terbentang
Masih kudapatkan dan kurasakan
Curahan kasih yang kerap Kau berikan

Di siang hari
kulangkahkan kaki bersama harapanku
Di malam hari kupejamkan mata
bersama orang-orang yang kucintai
Masih kudapatkan dan kurasakan
Keramaian suasana dan ketenangan jiwa
Tapi bila kau pergi
Akankah ku seorang diri
Tanpa bayangmu yang akan menemani

Setiap kegagalan yang membawa kekecewaan
Setiap kenyataan yang menghadirkan penyesalan
Masih kudengar dan kurasakan
Suara-suara yang menghibur
Tuk menghapus setiap kecewa dan sesal
Tapi bila kau pergi
Adakah yang akan menghiburku ???

ada kekuatan dalam cinta

Ada kekuatan di dalam cinta, 
dan orang yang sanggup memberikan cinta adalah orang yang kuat 
karena ia bisa mengalahkan keinginannya untuk mementingkan diri sendiri.
 
Ada kekuatan dalam tawa kegembiraan, 
dan orang tertawa gembira adalah orang yang kuat 
karena ia tidak pernah terlarut  dengan tantangan dan cobaan. 
 
Ada kekuatan di dalam kedamaian diri, 
dan orang yang dirinya penuh damai bahagia adalah orang yang kuat 
karena ia tidak pernah tergoyahkan dan tidak mudah diombang-ambingkan. 
 
Ada kekuatan di dalam kesabaran, 
dan orang yang sabar adalah orang yang kuat 
karena ia sanggup menanggung segala sesuatu  dan ia tidak pernah merasa disakiti. 
 
Ada kekuatan di dalam kemurahan, 
dan orang yang murah hati adalah orang yang kuat 
karena ia tidak pernah menahan mulut dan tangannya  untuk melakukan yang baik bagi sesamanya. 
 
Ada kekuatan di dalam kebaikan, 
dan orang yang baik adalah orang yang kuat 
karena ia bisa selalu mampu melakukan yang baik bagi semua orang. 
 
Ada kekuatan di dalam kesetiaan, 
dan orang yang setia adalah orang yang kuat 
karena ia bisa mengalahkan nafsu dan keinginan pribadi dengan kesetiaannya kepada Allah dan sesama. 
 
Ada kekuatan di dalam kelemahlembutan, 
dan orang yang lemah lembut adalah orang yang kuat
karena ia bisa menahan diri  untuk tidak membalas dendam. 
 
Ada kekuatan di dalam penguasaan diri, 
dan orang yang bisa menguasai diri adalah orang yang kuat 
karena ia bisa mengendalikan segala nafsu keduniawian. 

Minggu, 06 Maret 2011

bentrokan ikip mataram

entrokan di IKIP Mataram 
Dikirim oleh : suara mahasiswa 
Pada tanggal : 24-08-2006, 17:29
nasional / kriminal dan keadilan / feature 

Aktivis mahasiswa tewas ditusuk preman bayaran rektorat 

Bentrokan antara aktivis mahasiswa dan preman -yang mengaku sebagai pihak keamanan Yayasan IKIP Mataram- di kampus Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Mataram, Nusatenggara Barat, pada Selasa (22/8) siang, mengakibatkan seorang mahasiswa, M. Ridwan (21) asal Lombok Timur, meninggal dunia. Ridwan meninggal dengan luka tusuk dibagian dada sebelah kanan dan dibawah ketiak kanan. Ridwan, mahasiswa semester V Fakultas MIPA jurusan Kimia, meninggal sekitar pukul 19.45 wita setelah menjalani perawatan di ruang ICU RSU Mataram. Sementara tiga mahasiswa lainnya masing-masing Zainal Mutakin, Heru dan Asmani mengalami luka-luka.

Lihat juga: Tragedi IKIP Mataram & Kronologis Tragedi Aksi 22 Agustus 2006


Bentrokan terjadi saat mahasiswa berunjuk rasa menolak Surat Keputusan Rektor yang mengangkat sekelompok orang tertentu sebagai keamanan kampus dan menolak proses pemilihan rektor baru, H.L. Said Ruhpina, S.H., karena dilantik atas keputusan Yayasan Pembina IKIP Mataram, bukan melalui pemilihan senat rektor. Keberadaan ratusan preman di sekeliling kampus IKIP mulai terlihat setelah pengangkatan rektor baru. 


Pemecatan Rektor IKIP yang lama, Faturahim, dan jajarannya terjadi setelah mahasiswa melakukan aksi mogok belajar. Mahasiswa menolak kebijakan kenaikan uang sumbangan pembiayaan pendidikan (SPP) dari Rp2,1 juta menjadi Rp2,4. Setelah dipecat, rektor dan sejumlah staf pengajar pun balas melakukan mogok mengajar. Kasus gugatan rektor yang dipecat masih berlangsung di PN Mataram. 


Pro dan Kontra

Setelah terpilih, Rektor IKIP Mataram versi Yayasan, Lalu Said Ruhpina dihadapan sejumlah mahasiswa pendukung yayasan, kembali membacakan enam butir kebijakan yayasan terhadap permasalahan internal yang terjadi. Said Ruhpina yang menyatakan bahwa dirinya hanya sebagai pelaksana dari kebijakan pengurus Yayasan Pembina IKIP Mataram, aktivitas kampus tidak satupun yang terkendala. Bahkan uang SPP yang terlanjur dinaikkan oleh pejabat rektor lama dari dibatalkan. Mahasiswa pendukung Yayasan Pembina IKIP Mataram ditandai dengan ikatan merah putih di pergelangan tangan sebelah kiri mengelu-elukan pejabat rektor Said Ruhpina.

IKIP Mataram saat ini terdapat dua kelompok mahasiswa yang melakukan aksi, pengunjukrasa yang pro yayasan melakukan aksinya di dalam kampus, sementara pengunjukrasa yang sejak awal menolak kebijakan pemecatan rektor dan 11 dosen Kopertis Wilayah VIII, melakukan aksinya diluar kampus,dan mereka secara perlahan merangsek masuk kampus.


Aksi sebelumnya

Pada Kamis (10/8) sebelumnya, ratusan mahasiswa menyegel kampus setempat. Beberapa ruangan utama seperti ruangan Rektor, ruangan Biro Administrasi Umum dan beberapa ruang lainnya disegel dengan kayu. Akibat penyegelan itu, aktivitas mahasiswa IKIP Mataram lumpuh. Aksi penyegelan diawali dengan orasi yang dipusatkan di ruang tengah Sekretariat Pusat kampus setempat. Dalam orasinya, secara bergantian mahasiswa menegaskan, penolakannya terhadap SK pelantikan Rektor dan pejabar Rektorat yang disahkan melalui SK No.15/YPIM/VII/2006 tertangga25 Juli 2006 yang menetapkan H.L.Said Ruhpina SH sebagai Rektor baru menggantikan Drs.H.Fathurrahim.

"Penyegelan ini artinya IKIP Mataram saat ini dalam status quo. Tidak ada yang berkuasa di kampus ini, kecuali mahasiswa," tegas Korlap yang juga Ketua BEM FPBS IKIP Mataram, Hariyadi. Akibat penyegelan itu, aktivitas mahasiswa terhenti total. "Pengangkatan rektor baru tak prosedural dan sepihak. Kami tak ada yang membayar melakukan ini. Apa yang kami lakukan ini cermin dari nurani kami,'' teriak mahasiswa.

Setelah berorasi, sejumlah mahasiswa kemudian mengambil kayu dan paku. Kayu itu kemudian digunakan untuk menyegel pintu masuk ruangan rektor dan kayu lainnya digunakan untuk menyegel ruangan Biro Administrasi Umum serta ruangan lainnya. 

Saat mahasiswa melakukan penyegelan pintu masuk ruangan rektor dan ruangan Biro Administrasi Umum, ketegangan mulai terjadi, karena sejumlah personel Satpol PP Kota Mataram berada di gerbang kampus IKIP Mataram. Satpol PP yang dipimpin Mariki, S.H., memasuki areal kampus dan naik ke lantai dua tempat para mahasiswa berkumpul. Serentak mahasiswa mendekati Mariki dan meminta agar Satpol PP jangan memasuki areal kampus. 

"Kami tidak membutuhkan Satpol PP. Ini kampus kami, ini rumah kami dan kami tidak membutuhkan tenaga Anda untuk mengamankan rumah kami," kata mahasiswa seraya meminta Satpol PP segera meninggalkan kampus IKIP Mataram. Mariki berupaya memberi penjelasan tapi mahasiswa tetap menolak dan Satpol PP akhirnya meninggalkan halaman kampus. Di pintu gerbang kampus, sedikitnya 15 personel Satpol PP Kota Mataram tetap melakukan penjagaan. Mahasiswa pun mendekati personel tersebut sambil meminta agar mereka jangan memasuki areal kampus.

Berbagai spanduk dengan beragam tulisan yang isinya menolak rektor baru dibentangkan. Dalam keterangan persnya Hariyadi menegaskan bahwa selama kampus dalam ststus quo, seluruh aktivitas di IKIP Mataram dihentikan. IKIP Mataram akan tetap dikuasai mahasiswa hingga adanya keputusan tetap dari Pengadilan Negeri (PN) Mataram. 


Pada hari Jumat (4/8), mahasiswa kembali melakukan aksi menuntut agar kampus mereka dibersihkan dari orang-orang tidak dikenal berpakaian safari yang sengaja didatangkan pihak rektorat.

"Keberadaaan mereka di dalam kampus IKIP Mataram bertentangan dengan kesepakatan yang disampaikan Walikota Mataram, H.Moh Ruslan yang menyatakan kampus dikosongkan dari semua aparat termasuk preman," kata Ketua BEM IKIP Mataram, Suratman. Suratman menyatakan, aksi unjukrasa yang digelar sejumlah mahasiswa tersebut sebagai bentuk perlawanan terhadap pihak-pihak yang hendak menjadikan kampus IKIP sebagai ajang politik. "Karena hari ini, terbukti kampus IKIP Mataram justru dipenuhi oleh orang tidak dikenal yang tidak ada kaitannya dengan kemahasiswaan, maka itulah yang kami desak dikeluarkan hari ini,"katanya.

Sebelumnya, Walikota Mataram, H.M Ruslan dihadapan ratusan mahasiswa pengunjukrasa menyatakan pihaknya akan menengahi permasalahan tersebut diatas meja, yakni antara pengurus yayasan, rektor dan sejumlah dosen yang diberhentikan serta mahasiswa. amun kenyataan, penyelesaian yang difasilitasi walikota tersebut tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan, sehingga membuat mahasiswa pada waktu itu bersedia membubarkan diri.


Bentrok dengan preman

Aksi demonstrasi kembali dilakukan pada Selasa (22/8), oleh puluhan mahasiswa di kampus menuntut Rektor IKIP Mataram yang baru H.L. Said Ruhpina, S.H. mencabut Surat Keputusan (SK) Yayasan Pembina IKIP Mataram (YPIM) soal pengamanan IKIP Mataram yang melibatkan orang luar -- di luar aparat kepolisian dan satpam. Dalam aksi yang awalnya berjalan damai itu, mahasiswa tidak bisa bertemu Rektor karena sedang tidak ada di tempat. Mahasiswa malah dihadang sejumlah tenaga pengamanan yang mengantongi SK YPIM itu. Ketika hendak merangsek mendekati ruang rektorat, mahasiswa dihalangi belasan tenaga pengamanan tadi. Menghindari terjadinya benturan karena suasana terlihat memanas, mahasiswa mundur dan batal mendekati ruang rektorat. Namun, tenaga pengamanan berpakaian preman itu berbalik mengejar mahasiswa. 

Zainal Mustakim, alumnus mahasiswa IKIP Mataram yang diwisuda dua hari lalu, berupaya menghalangi tenaga pengamanan tadi. Mustakim malah diserang dan ia bisa menangkis serangan tenaga pengamanan tadi hingga tangan kirinya luka parah dan kelingkingnya nyaris putus, dan luka di paha sebelah kanan sepanjang 15 cm . Ketika Mutakim dalam keadaan terluka, mahasiswa lainnya yang melihat insiden itu langsung lari ke luar dari areal kampus.

"Saya dikejar-kejar oleh sejumlah preman yang ada dalam kampus, dan berusaha menusukkan pisau ketubuh saya, tetapi saya berbalik mengejar mereka," kata Mustakim, salah satu dari tiga mahasiswa IKIP yang terpaksa dilarikan ke UGD RSU Mataram, Selasa sore (22/8). Mutakim menjalani perawatan di Bangsal Cempaka RSU Mataram. Sedangkan rekannya Asmanik, mengalami pemukulan dibagian belakang kepala, sehingga sempat pingsan dan hingga kini ketiganya masih berada dalam pengawasan medis RSU Mataram. Sementara itu, Malwi (35), seorang penduduk Kelurahan Sekarbela, Mataram, yang bukan mahasiswa, mengalami luka ringan dibagian pinggang dan telah diijinkan kembali ke rumahnya.

Mustakim mengatakan penusukan yang dilakukan para preman tersebut tampaknya sudah berencana. Sebab saat mereka melakukan aksi unjukrasa yang menuntut agar kampus IKIP Mataram dibersihkan dari para preman, justru sejumlah orang tidak dikenal itu yang menghadang mahasiswa dan melakukan pengejaran. 

"Rupanya diantara mereka itu ada yang sengaja mau menghabisi saya, karena saya dikejar dengan pisau, karena sudah terpepet dibawah tangga kampus, dirinya berbalik melakukan perlawanan, dan terjadilah penusukan itu," katanya. Polisi yang berada dilingkungan kampus tidak berbuat apa-apa, dan membiarkan mahasiswa bentrok yang menyebabkan sejumlah mahasiswi histeris dan jatuh pingsan. Pihak yayasan maupun pejabat rektorat yang baru harus bertanggungjawab atas kasus tersebut, karena merekalah yang memasukkan para preman tersebut ke dalam kampus IKIP. 

Hal serupa juga disampaikan Samsul, salah satu aktivis mahasiswa IKIP Mataram, "Permasalahan internal kampus IKIP telah memakan korban mahasiswa, dan itu merupakan peristiwa berdarah pertama yang terjadi dalam kampus IKIP, kita tidak akan tinggal diam dan memperjuangkan agar kampus IKIP dibersihkan dari para preman-preman," katanya.


Terus dikejar hingga RS

Dengan menggunakan bambu yang digunakan untuk umbul-umbul menyambung HUT Proklamasi RI ke 61, para preman terus melakukan pengejaran terhadap sejumlah mahasiswa. Belasan tenaga pengamanan tadi terus mengejar mahasiswa yang lari menyelamatkan diri. Beberapa orang di antaranya ada yang bersembunyi di rumah warga yang berada di depan kampus IKIP Mataram. 

Tenaga pengamanan terus mengejar hingga ke rumah penduduk. M.Ridwan ditemukan tenaga pengamanan itu di rumah seorang warga sedang bersembunyi. "Ridwan ditarik dan ia sempat mengaku polisi agar tidak dipukul," ujar seorang mahasiswa yang ikut dalam aksi tersebut. Ketika dua orang tenaga pengamanan lainnya datang, sebilah pisau ditusukkan ke arah ulu hati, lambung dan punggung mahasiswa ini. Tidak hanya itu, salah seorang lainnya memukul ulu hati Ridwan hingga pemuda ini roboh tak sadarkan diri. Warga yang melihat kejadian ini lalu melarikan Ridwan ke IGD RSU Mataram.

Ketika korban dilarikan ke RSU Mataram, beberapa tenaga pengamanan tadi terus mengejar ke RSU Mataram. "Dua orang teman kami masing-masing Heru dan Asmani dipukul di depan IGD RSU Mataram. Untung saja lukanya tak parah," kata mahasiswa yang enggan disebut namanya. 

Ridwan yang mengalami luka paling parah, setelah mendapat perawatan di IGD langsung dirujuk ke ICU. Sekitar satu jam lebih menjalani perawatan dan korban rencananya akan menjalani operasi, namun nyawanya tak tertolong. Sekitar pukul 19.45 wita, Ridwan meninggal di ruang ICU.

Meninggalnya Ridwan membuat suasana di ruang ICU yang dipadati mahasiswa dan keluarga korban berduka. Di bawah pengawalan ketat polisi, jenazah Ridwan dikeluarkan dari ruang ICU menuju instalasi kamar jenazah RSU Mataram. Jenazah Ridwan rencananya akan dipulangkan ke kampung halamannya di Donggo, Bima. 

proposal tentang metode PAKEM

BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ialah dengan cara perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep dan wawasan baru tentang proses belajar mengajar di skolah telah muncul dan berkembang seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, pembenahan secara terus menerus baik dari segi materi, evaluasi, metode, maupun media harus di laksanakan oleh semua pihak terutama oleh guru.
Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan modal dasar sekaligus menjadi kunci keberhasilan pembangunan nasional jika di tinggalkan mutu dan pendayagunaannya. Hal tersebut merupakan tantangan bagi sekolah bagaimana menghasilkan lulusan yang berkualitas, tidak saja mampu dan terampil melakukan pekerjaan, tetapi juga mempunyai kreatifitas yang tinggi serta pandangan jauh ke depan. Untuk kepentingan tersebut, sekolah perlu melakukan pembaharuan–pembaharuan terutama berkait dengan model pembelajaran yang di gunakan oleh guru. Melalui pembaharuan-pembaharuan model pembelajaran ini, di harapkan tidak hanya menambah variasi dalam pembelajaran, tetapi juga dapat menciptakan proses belajar mengajar yang lebih efektif serta sesuai dengan kehidupan yang nyata yang ada di masyarakat saat ini (mulyasa, 2005).
Berpijak dari adanya pendapat di atas, guru sebagai tenaga pengajar, khususnya guru matematika di MTs Raudlatusshibyan NW Belencong Gunung Sari harus kretif menciptakan proses belajar mengajar (KBM) yang tidak lagi bersifat monoton tetapi guru harus berani menerapkan metode-metode baru yang dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus di usahakan tepat, efisien, dan seefektif mungkin (slameto 2003 :65)
Dari hasil observasi awal pada tanggal 4 desember sampai dengan 8 desember 2010 yang di lakukan di MTs Raudlatusshibyan NW Belencong Gunung Sari kelas VII-B, pada mata pelajaran matematika menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada bidang studi matematika masih rendah. Guru masih menerapkan konvensional pembelajaran yang gurunya lebih dominan daripada siswanya, sehingga siswa menjadi pasif dan kurang aktif pada saat proses pembelajaran. Dari proses belajar mengajar yang telah berlangsung selama ini.guru menggunakan metode Ekspositori,metode ceramah dan pemberian tugas,dimana guru menerangkan suatu materi/konsep kemudian siswa di beri contoh soal dan latihan-latihan aplikasi dari konsep tersebut. Hal ini berdampak dari kurangnya partisipasi ,aktivitas,serta motivasi belajar siswa. Di samping itu siswa menjadi minder/tidak percaya diri baik dalam bertanya, menyampaikan ide maupun dalam proses pemecahan masalah yang di hadapi, yang akhirnya bermuara pada hasil belajar siswa yang kurang optimal.
Di MTs Raudlatusshibyan NW Belencong rendahnya hasil belajar matematika dapat di lihat dari hasil ulangan semester siswa pada table di bawah ini :
Table 1. Daftar  rata-rata nilai ulangan smester  siswa kelas VII Semester I di MTs Raudlatusshibyan NW Belencong Gunung Sari tahun pelajaran 2009/2010

No.
Kelas
Rata-rata Nilai matematika kelas VII
KKM
Ket.
1
VII A
60
5,50

70%
2
VII B
50
64,1%
Sumber : daftar nilai guru MTs Raudlatusshibyan NW belencong Gunung Sari
Dari data di atas tampak sekali bahwa nilai rata-rata pada kelas VII B masih rendah, oleh karena itu perlu mendapat perhatian yang sangat serius. Informasi yang di peroleh dari wawancara dengan Ibu Zakiah S.Si guru matematika kelas VII MTs Raudlatusshibyan NW Belencong Gunung Sari, di peroleh bahwa dalam proses pembelajaran materi pokok himpunan masih di rasakan sulit dalam melakukan operasi cara menuliskan  himpunan  khususnya  cara menuliskan himpunan dengan metode mendaftar. Hal ini di sebabkan siswa kurang aktif, kurang kemauan dan kurang semangat karena kurangnya kemampuan siswa dalam menyerap dan memahami konsep pelajaran yang di sampaikan.
Disinilah di perlukan pemikiran bagaimana cara untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan agar dapat meningkatkan motivasi dan ketuntasan dalam belajar matematika, untuk itu di perlukan berbagai keterampilan di antaranya adalah keterampilan mengajar.
Keterampilan mengajar merupakan kompetensi professional yang cukup kompleks.artinya keterampilan mengajar ini sangat berperan dalam menentukan kualitas pembelajaran, seperti keterampilan bertanya,memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan,membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi kelompok kecil, mengolah kelas,serta mengajar kelompok kecil perorangan. Penguasaan terhadap keterampilan mengajar tersebut harus utuh dan terintegrasi, sehingga di perlukan latihan yang sistemati,  misalnya melalui pembelajaran mikro (microteaching). Dalam hal ini pendidikan matematika di sekolah memegang peranan yang sangat penting dalam menemukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Untuk itu di perlukan guru yang kreatif, professional dan menyenangkan sehingga mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menantang. Hal ini berarti bahwa kemampuan profesinalisme guru dalam menciptakan suasana pembelajaran yang berkualitas sangat menentukan keberhasilan pendidikan secara keseluruhan. Kualitas pembelajaran sangat tergantung pada kemampuan profesionalisme guru,terutama dalam memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik secara efektif dan efisien.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu di cari pemecahan masalah secara tepat untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini di mendorong penulis untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan model pembelajaran Aktif ,Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) dalam meningkatkan prestasi dan aktivitas belajar siswa kelas VII-B Smester II MTs Raudlatusshibyan NW Belencong Gnung Sari pada pokok bahasan Himpunan”.
1.2         Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “ Apakah penerapan model pembelajaran Aktif, Kreatif,  Efektif, dan menyenangkan (PAKEM)  dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa materi pokok himpunan kelas VII-B semester II MTs Raudlatusshibyan NW Belencong Gunung Sari tahun pelajaran 2010/2011
1.3          Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi dan aktivitas belajar siswa materi pokok himpunan kelas VII-B semester II MTs Raudlatusshibyan NW Belencong Gunung Sari tahun pelajaran 2010/2011”.





1.4         Manfaat Penelitian
1.4.1        Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat di jadikan sebagai bahan masukan dalam menanamkan konsep-konsep dasar matematika khususnya pengembangan tekhnik pengajaran himpunan.
1.4.2        Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini di harapkan bermanfaat bagi para guru, siswa sekolah dan peneliti.
1.4.2.1        Bagi Guru
Hasil penelitian ini di harapkan bermanfaat bagi para guru matematika untuk memilih system pembelajaran yang efektif dalam upaya peningkatan prestasi siswa
1.4.2.2        Bagi Siswa
Di harapkan dapat bermanfaat bagi para siswa sehingga dapat mengatasi kesulitan belajar khususnya dalam belajar himpunan.
1.4.2.3        Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan untuk di sampaikan kepada sekolah, khususnya MTs Raudlatusshibyan NW Belencong Gunung Sari agar lebih memperhatikan sistem pembelajaran PAKEM dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika.
1.4.2.4         Bagi Peneliti
Untuk menambah jumlah referensi tentang pembelajaran himpunan dengan pendekatan PAKEM , sehingga dapat membantu para peneliti, guru matematika khususnya di MTs Raudlatusshibyan NW Belencong Gunung Sari dalam mengelola pembelajaran.
1.5         Definisi  Operasional
Agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami dan menafsirkan menginterprestasikan judul perlu definisi operasional
1.5.1        Penerapan
Yang di maksud dengan penerapan yaitu suatu proses pemahaman konsep atau strategi pembelajaran dalam meningkatkan kualitas dan prestasi belajar.
1.5.2        PAKEM
Pakem adalah singkatan dari pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. PAKEM adalah suatu system pembelajaran yang menggunakan pendekatan pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif serta Menyenangkan.
Sehubung dengan penelitian ini, yang di maksud dengan PAKEM adalah suatu system pembelajaran yang di terapkan dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran matematika dengan berorientasi pendekatan pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif dan menyenangkan pada siswa kelas VII-B smester II MTs Raudlatusshibyan NW Belencong Gunung Sari tahun pelajaran 2010/2011
1.5.3        Himpunan
Dalam matematika, himpunan adalah segala koleksi benda-benda tertentu yang dianggap sebagai satu kesatuan. Walaupun hal ini merupakan ide yang sederhana, tidak salah jika himpunan merupakan salah satu konsep penting dan mendasar dalam matematika modern, dan karenanya, studi mengenai struktur kemungkinan himpunan dan teori himpunan, sangatlah berguna.
1.5.4        Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil penelitian dari hasil usaha kegiatan belajar yang di nyatakan dalam symbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah di capai oleh setiap siswa dalam periode tertentu (Tirtonegoro dalam dimansa 2007). Sedangkan menurut (Djamarah,1994) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar.
Prestasi belajar yang di maksud dalam penelitian ini adalah hasil yang di peroleh siswa MTs Raudlatusshibyan NW Belencong Gunung Sari yaitu melalui kegiatan belajar mengakibatkan perubahan diri dalam individu.


1.6         Lingkup Penelitian
Untuk membatasi masalah agar lebih terarah maka di tentukan ruang lingkup penelitian sebagai berikut:
1.6.1        Lokasi Penelitian
Tempat penelitian di lakukan di MTs Raudlatusshibyan NW Belencong Gunung Sari
1.6.2        Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII-B MTs Raudlatusshibyan NW Belencong Gunung Sari tahun pelajaran 2010/2011 yang terdiri dari 39 orang  siswa
1.6.3        Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah penerapan Pembelajaran Aktif , Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) pada siswa kelas VII-B MTs Raudlatusshibyan NW Belencong Gunung Sari tahun pelajaran 2010/2011









BAB II
TINJAU PUSTAKA

2.1         Landasan Teori
2.1.1        Hakekat Matematika
Matematika timbul karena pemikiran manusia yang berhubungan ide, dan penalaran. Matematika terdiri dari empat wawasan yang luas yaitu aritmatika, aljabar, geometrid an analisi. Selain itu matematika adalah ratunya ilmu, maksudnya antara lain adalah bahwa matematika itu tidak bergantung pada bidang studi lainya untuk bahasa dan tulisanya agar di pahami oleh orang dengan tepat maka harus  menggunakan simbol atau istilah yang cermat yang di sepakati bersama. Dalam matematika mencari kebenaran itu biasa di mulai dengan cara induktif, dimana dalam matematika suatu generasilisasi, sifat, teori atau dalil belum dapat di terima kebenaranya sebelum dapat di buktikan secara dedukatif (Ruseffendi,1993:45).
Dengan demikian hakekat matematika berkenaan dengan definisi-definisi, dan hubungan-hubungannya yang di atur menurut aturan yang logis guna memahami arti ide-ide yang terkandung di dalam symbol-simbol, serta memahami ubungan ide-ide tersebut. Sebelum menerapkanya pada situasi yang nyata. Suatu kebenaran matematis di kembangkan berdasarkan alas an yang logis dan ini merupakan aktivitas mental. Jadi kegiatan matematika lebih banyak menentukan aktivitas mental daripada aktivitas fisik, kemampuan menginstruksikan dan kemampuan berfikir sangat di perlukan dalam belajar mengajar terutama dalam menyelesaikan himpunan
2.1.2        Belajar Dan Pembelajaran Matematika
Belajar bukan penguasaan bahan akan tetapi terjadinya perubahan tingka laku anak sehingga terbentuk suatu kepribadian yang baik. Sugihartono (2007:74) menegaskan bahwa belajar dapat di artikan suatu proses perubahan tingkah  laku sebagai hasil interaksi  individu  dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidup.
2.1.2.1        Belajar Menurut Slamento.
Pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang di lakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkahh laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
2.1.2.2        Belajar Menurut Teori R. Gagne
Gagne mengemukakan bahwa belajar ialah proses untuk memperoleh motivasi dalam  pengetahuan,  keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku
Dari definisi belajar di atas, dapat di ambil kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku berdasarkan pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang menyangkut kognitif, efektif dan psikomotor. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur manusia, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengarui untuk mencapai tujuan pembelajaran (aqib,2006;41)
Menurut  Sudjana (2000) pembelajaran merupakan setiap upaya yang di lakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik  melakukan kegiatan belajar. Gulo (2004) mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu usaha untuk menciptakan sistem lingkungan yang mengoptimalkan kegiatan belajar.
Sedangkan menurut  Nasution (2005) pembelajaran adalah suatu aktivitas  mengorganisasian atau mengatur  lingkungan sebaik- baiknya dan menghubungkan dengan anak didik untuk menciptakan kondisi belajar . Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang kompleks dalam menciptakan kondisi lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan yang di rumuskan yaitu dalam rangka meningkatkan prestasi siswa.
2.1.3        Prestasi Belajar
2.1.3.1  Pengertian prestasi belajar
Menurut  Djamara (1994: 19)  “prestasi adalah hasil dari sesuatu kegiatan yang telah di kerjakan baik secara individual maupun kelompok”. Sementara menurut Winkel dalam abu Muhammad ibnu Abdulla (2008) Prestasi adalah hasil yang di capai.
“Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan (Djamara dan Aswan,2006:10 )”. Menurut S.Nasution MA (1982:68) dalam Abu Muammad ibnu Abdullah (2008) belajar adalah perubaan kelakuan, pengalaman dan latihan. Winkel (1991 : 36) dalam abu Muhammad ibnu Abdullah (2008) mendefinisikan belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan sejumlah perubahhan dan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat di pahami mengenai makna kata prestasi dan belajar. Prestasi pada dasarnya adalah usahha yang di capai manusia secara maksimal dengan asil yang memuaskan. Sedangkan belajar adalah proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu  yakni perubahan tingkah laku. Dengan demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang di perolehh dari aktivitas belajar yang berupa kesan-kesan atau nilai yang mengakibatkan adanya perubaan dalam diri individu.
Menurut  piage (2009:13) berpendapat bahwa pengetahuan di bentuk oleh individu itu sendiri. Sebab individu melakukan interaksi terus menerus dengan lingkunan . Hal ini mengidentifikasikan bahwa prestasi belajar seseorang di tentukan oleh kegiatan belajarnya.
2.1.3.2  Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Tercapainya suatu tujuan pembelajaran tidak lepas dari hal-hal yang berperan atau mempengaruhinya. Dan hal-hal inilahyang di sebut dengan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.berhasil tidaknya seseorang di dalam mencapai tujuan belajar di tentukan oleh beberapa faktor.
a.      Faktor intern
Yang dimaksud dengan faktor intern adalah faktor yang pada siswa antara lain bakat, motivasi ,minat, keadaan jasmani atau alat indera.
b.      Faktor ekstern
Yaitu sebuah faktor yang berada di luar diri pribadi si pelajar dalam hal ini berupa lingkungan tempat lingkungan tempat tinggal, teman sebaya, masyarakat dan sarana belajar.


c.        Faktor pendekatan belajar
Yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang di gunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran. (Muhibbin syah 2005:32)
    Jika faktor – faktor di atas  telah mendukung dengan  baik agar proses belajar hasilnya baik maka harus di tunjang  oleh teknik belajar yang baik. dalam kaitannya dengan cara belajar siswa di sekolah, ada beberapa cara yang di gunakan untuk mengembangkan  cara belajar yang baik,yaitu dengan menyusun rencana belajar, membuat rangkuman tentang hal-hal yang di anggap penting, membaca catatan hasil belajar, memanfaatkan sumber belajar, menganalisis atau mengerjakan soal atau tugas  dan  membuat  situasi  kondusif  untuk belajar.
2.1.4        Pembelajaran “PAKEM”
2.1.4.1  Pengertian PAKEM
 Pakem adalah singkatan dari pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Meyenangkan. pembelajaran aktif dimaksudkan bahwa dalam  proses pembelajaran  guru harus menciptakan suasana yang sedemiakan rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan  mengemukakan gagasan. Belajar merupakan proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang  hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan.sehingga, Jika pembelajar tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajar tersebut bertentang dengan  hakikat belajar. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk dirinya dengan orang lain.  Kreatif  di artikan agar guru memberikan variasi dalam kegiatan belajar mengajar  dan membuat alat bantu belajar bahkan menciptakan teknik-teknik mengajar tertentu sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik dan tujuan berelajarnya. Peserta didik akan kreatif bila di berikan kesempatan merancang/membuat sesuatu, menuliskan idea atau gagasan. Kegiatan tersebut akan memuaskan rasa keingin tahuan dan imajinasi mereka. Apabila suasana belajar yang aktif dan kreatif terjadi, maka akan mendorong peserta didik untuk menyenangi dan memotivasi mereka untuk terus belajar. Menyenangkan adalah suasana belajar yang hidup, semarak, terkondisi, untuk tetap terus berlanjut, ekspresif sehingga siswa memusatkan perhatianya secara penuh pada belajar sehingga waktu curahan perhatiannya (“time on task”) tinggi. Agar menyenangkan di perlukan afirmasi (penguasan atau penegasan) member  pengakuan dan merayakan kerja keras dengan tepuk tangan, selamat. Kegiatan belajar yang aktif, kreatif, dan menyenangkan harus tetap berstandar pada tujuan atau kompetensi yang akan di capai. Efektif yang di artikan sebagai tercapainya suatu tujuan (kompetensi) merupakan pijakan utama suatu rancangan pembelajaran. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif.  Maka pembelajaran tak ubahnya seperti permainan belaka.
Secara garis besar, PAKEM dapat di deskripsikan sebagai berikut :
1.      Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekansan pada belajar melalui berbuat
2.      Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk di jadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
3.      Guru mengatur dengan memanjang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’
4.      Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif termasuk cara belajar kelompok.
5.      Guru mendorong siswa untuk menentukan caranya sendiri dalam pemecahan masalah untuk mengungkapkan gagasannya dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya (Suparlan,2008 : 70-71).
Menurut (Fadjar Shadik dalam Setiawan 2004) masalah trend dan berbagai issu tentang pembelajaran PAKEM di kembangkan atas dasar tuntutan karena perubahan pradikma pembelajaran matematika yaitu :  
a.       Peralihan pendidikan matematika dari bentuk formal (teori latihan) kerevintion, proses (activitees), penerapan dan pemecahan masalah nyata.
b.      Perubahan dari pradikma dari guru mengajar ke siswa belajar.
c.       Peralian dari belajar perorangan ke belajar bersama (konvertiv learning).
d.      Peralihan dasar positivik (behavioristik) ke konstruktivistik atau dari subjek centred ke clearer centred (terbentuk/konstruksinya pengetahuan) suatu teori baru yang menyatakan bahwa pengetahuan terbentuk di dalam pikiran sendiri berdasarkan pada pengetahuan yang di punyainya.
e.       Peralihan dari teori pemindahan pengatahuan (knowledge transmited) ke bentuk intraktif, investigasi eksploratif, kegiatan-kegiatan terbuka, keterampilan proses dan pemecahan masalah.
f.       Peralihan dari belajar menghafal (rote learning) ke belajar pemahaman (learning of understanding)
g.      Penyempurnaan evaluasi dengan authentic assessment seperti misalnya poftofolio, jurnal, proyek, laporan siswa,untuk kinerja atau yang lain.
Dari kedua pendapat di atas pembelajaran matematika yang aktif, kretif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) pada hakikatnya adalah suatu strategi pembelajaran terpadu yang menggunakan strategi, metode, pendekatan dan teknik pengajaran terpadu sedemikian rupa baik prosedur maupun tujuan pembelajaran dapat terlaksana dan tercapai dengan baik.
2.1.4.2  Dimensi PAKEM Dari Segi Guru Dan Siswa
Tinjau PAKEM dari segi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar adalahh sebagai berikut :
Table 2.1 Dimensi PAKEM dari segi guru dan siswa
Pakem
Dari segi guru
Dari segi siswa
A (Aktif)
·         Memantau kegiatan belajar siswa
·         Member umpan balik
·         Mengajukan pertanyaan
·         Mempertanyakan gagasan siswa
·         Bertanya
·         Mengemukakan gagasan
·         Mempertanyakan gagasan orang lain

K(kreatif )
·         Mengembangkan kegiatan  yang bervariasi
·         Membuat alat bantu yang sederana
·         Memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi belajar
·         Merancang atau membuat sesuatu
·         Menulis
·         Merangkum atau membuat soal sendiri
E(Efektif)
·         Mencapai tujuan pembelajaran
·         Menguasai keterampilan yang di perlukan
·         Berani mencoba/berbuat
·         Berani bertanya
·         Berani mengemukakan pendapat
M (Menyenangkan)
·         Tidak membuat anak merasa takut
·         Hasil belajar meningkat
·         Peratian teradap tugas
·         Senang belajar
·         Belajar seumur hidup

2.1.4.3  Hal-hal yang di perlu di perhatikan dalam melaksanakan PAKEM
a)      Memahami sifat yang di miliki anak
b)      Mengenal anak secara perorangan
c)      Memanfaatkan prilaku anak dalam pengorganisasian belajar
d)     Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan kemampuan memecahkan masalah
e)      Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan yang menarik
f)       Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
g)      Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar.
h)      Membedakan yang aktif fisik dan aktif mental.


2.1.4.4  Pengelola Kelas PAKEM
Penataan dan atau pengelola kelas PAKEM  perlu mempertimbangkan enam elemen constructivist learning design (CDL) yang di kemukakan oleh Gagnon and collay, yaitu situation, grouphhings, bridge, questions, exhibit, and reflection
Situation, terkait dengan hal- hal berikut: apa tujuan episode pembelajaran yang akan di capai, apa yang di harapkan setela siswa keluar ruangan kelas, bagaimana mengetahui bahwa siswa tela mencapai tujuan, tugas apa yang di berikan kepada siswa untuk mencapai tujuan, bagaimana deskripsi tugas tersebut (as a process of solving problems, answering question, creating metaphors, making decisions, drawing conclutions, or setting goals).
Grouping, dapat di lakukan berdasarkan karakteristik siswa atau di dasarkan pada karakteristik materi
Bridge, terkait dengan : aktivitas apa yang di pilih untuk menjembatani antara pengetahuan yang telah di miliki siswa sebelumnya dan pengetahuan baru yang akan di bangun siswa.
Question, pertanyaan apa yang dapat membangkitkan tiap elemen desain (paduan pertanyaan apa yang dapat mengintrodusir situasi, menata pengelompokan, dan membangun jembatan), pertanyaan klarifikasi apa yang di gunakan untuk mengetahui cara berpikir dan aktivitas belajar siswa.
Exhibit, bagaimana siswa merekam dan memamerkan kreasi mereka melalui demonstrasi cara berpikir mereka dalam menyelesaikan dan atau memenuhi tugas .
Reflections, bagaimana siswa melakukan refleksi dalam menyelesaikan tugas mereka, apakah siswa ingat tentang (feeling, images, and language of their thought), apa sikap, proses, dan konsep yang akan di bawa siswa setelah keluar kelas
(Anonym,2008).
2.1.4.5  Pelaksanaan PAKEM
Proses pembelajaran akan berlangsung seperti yang di harapkan dalam pelaksanaan konsep pakem jika peran para guru dalam berinteraksi dengan siswanya selalu memberikan motivasi, dan memfasilitasinya tanpa mendominasi, memberikan kesempatan untuk berpartisipasi aktif, membantu dan mengarahkan siswanya untuk mengembangkan bakat dan minat mereka melalui proses pembelajaran yang terencana. Gambaran PAKEM di perlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran, dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang berorientasi pada pakem guru perlu menguasai kemampuan untuk menciptakan situasi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Kemampuan tersebut melalui hal-hal berikut :
Kemampuan guru
Kemampuan siswa
Ø  Guru merancang dan mengelola KBM yang mendorong siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran
Ø  Guru melaksanakan pembelajaran dalam kegiatan yang beragam, misalnya :
·         Percobaan
·         Diskusi kelompok
·         Memecakan masalah
·         Mencari informasi
·         Menulis laporan

Ø  Guru menggunakan alat bantu dan sumber belajar yang beragam
Ø  Sesuai mata pelajaran, guru menggunakan, misalnya :
·         Alat yang tersedia atau yang di buat sendiri
·         Gambar
·         Nara sumber
·         Lingkungan

Ø  Guru memberikan kesempata kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan.
Ø  Siswa :
·         Melakukan percobaan, pengamatan
·         Mengumpulkan data/ jawaban dan mengelolanya sendiri
·         Menarik kesimpulan, mencari rumus sendiri
·         Menulis laporan/hasil karya lain dengan kata-kata sendiri
Ø  Guru memberikan kesempatan untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara lisan atau tulisan
Ø  Melalui :
·         Diskusi
·         Lebi banyak pertanyaan terbuka
·         Hasil karya hasil yang merupakan pemikiran sendiri
Ø  Guru menyesuaikan baan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa
Ø  Siswa di kelompokan sesuai dengan kemampuan (untuk kegiatan tertentu)
·         Bahan pelajaran di sesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut
·         Tugas perbaikan atau pengayaan di berikan
Ø  Guru mengaitkan KBM dengan pengalaman siswa sehari-sehari

Ø  Siswa menceritakan atau memanfaatkan pengalamannya sendir.
Ø  Menilai KBM dan kemajuan belajar siswa secara terus menerus.

Ø  Guru memantau kerja siswa
Ø  Guru memberikan umpan balik
(Suparlan, 2009:79)
Dari table di atas PAKEM menggambarkan kondisi-kondisi, dimana peserta didik terlibat dalam berbagai kegiatan (aktivitas) yang menggambarkan keterampilan, kemampuan, dan pemahaman dengan menekankan pada belajar dengan berbuat (learning bay doing), sedangkan guru menggunakan berbagai stimulus/motivasi dan alat peraga termasuk lingkungan sebagai sumber belajar agar pelajaran lebih  menarik, menyenangkan dan relevan bagi peserta didik  penerapan Pakem  di maksudkan sebagai usaha mendorong untuk selalu aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.



2.1.5        Tinjau Tentang Himpunan
Himpunan adalah salah satu materi pokok dalam mata pelajaran matematika. Adapun hal-hal yang perlu di jelaskan dalam hal ini adalah : himpunan dan anggotanya, menyatakan himpunan, himpunan berhingga dan tak berhingga, himpunan semesta, himpunan bagian, impunan yang sama dan sederajat.
2.1.5.1  Pengertian himpunan
Himpunan adalah kumpulan benda-benda atau (objek) yang dapat di definisikan dengan jelas dan di lambangkan dengan huruf capital. Misalnya : A, B, C,…Z. benda- benda atau objek dari himpunan di tulis di antara dua kurung kurawal dan di pisahkan dengan tanda koma.
2.1.5.2  Keanggotaan Suatu Himpunan
Misalnya A suatu himpunan dan himpunan A merupakan himpunan alat tulis, maka A = {Pensil, pulpen, satbilot,spidol }. Pensil, pulpen, spidol di sebut anggota atau elemen A.jadi objek-objek yang membentuk suatu himpunan di sebut anggota himpunan itu. Untuk menyatakan objek-objek yang merupakan anggota dari suatu himpunan di tulis dengan notasi “€” sedangkan yang bukan anggota himpunan di tulis dengan notasi “Ë


2.1.5.3  Menyatakan Himpunan
Suatu himpunan dapat di nyatakan dengan beberapa cara yaitu :
1.      Cara Deskrisi
Yaitu suatu himpunan di nyatakan dengan kata-kata atau dengan notasi pembentuk himpunan.
a.       Menyatakan himpunan dengan kata-kata
Misalnya himpunan A = {2, 4, 6, 8} dapat di nyatakan bahwa A adalah himpunan bilangan genap antara 0 dan 10 atau A adalah himpunan empat bilangan genap yang pertama.
b.      Menyatakan himpunan dengan notasi pembentuk himpunan
Suatu himpunan yang banyak anggotanya tidak terbilang, maka akan lebih efektif apabila di nyatakan dengan nootasi pembentukan himpunan yaitu dengan menuliskan syarat-syarat keanggotaannya.
Misalnya A adalah himpunan bilangan asli yang lebih dari 3, untuk setiap anggota himpunan A di misalkan dengan x. Maka, dengan notasi pembentukan himpunan dapat di tulis : A ={x | x˃ 3, x € bilangan asli}


2.      Cara tabulasi
Suatu himpunan dapat di nyatakan dengan cara tabulasi yaitu dengan mendaftarkan anggota-anggotanya satu persatu. Misalnya K adalah himpunan bilangan kelipatan 5 maka : K = {5, 10, 15, 20…}
2.1.5.4  Himpunan Berhingga Dan Tak Berhingga
1.        Himpunan berhingga
Himpunan berhingga (finite set) adalah himpunan yang anggota-anggotanya berhingga atau dapat di hitung. Apabila suatu himpunan berhingga anggotanya banyak, tidak perlu semua anggotanya di tulis. Cukup beberapa anggota permulaan saja, yaitu dengan menuliskan beberapa anggota permulaan, kemudian di ikuti dengan tiga buah titik dan anggota yang terakhir.
Contoh : A adalah himpunan bilangan asli genap antara 2 dan 1000.
Penulisanya : A = {4, 6, 8,…998}
2.        Himpunan Tak Berhingga
Himpunan tak berhingga (infinite set) adalah himpunan yang mengandung unsure yang tidak berhingga banyaknya. Untuk menuliskan dengan metode pendaftar, cukup dengan menuliskan dengan beberapa unsur permulaan dan di akhiri dengan tiga titik.
Contoh : C adalah himpunan bilangan cacah
Di tulis : C = {0, 1, 2, 3,…}.
2.1.5.5  Himpunan Semesta, Himpunan Bagian, Himpunan Kosong
1.      Himpunan semesta
Himpunan semesta adalah himpunan yang memuat semua anggota himpunan yang sedang di bicarakan. Himpunan semesta di sebut juga himpunan pembicaraan. Himpunan semesta di lambangkan dengan “S”.
Misalkan A = {2, 3, 5, 7, 11}, himpunan semesta yang mungkin dari himpunan A adalah :
a)         S =    {bilangan prima}
b)        S =    {bilangan asli}
c)         S =    {bilangan cacah}
d)        S =    {bilangan bulat} dan seterusnya.
2.      Himpunan bagian
Misalkan A dan B adalah himpunan, himpunan A merupakan himpunan bagian dari B di tulis “A ÃŒ B”,jika setiap anggota A juga merupakan anggota B, dan himpunan A bukan merupakan himpunan bagian dari B di tulis”A Ë B”, jika ada anggota A yang bukan merupakan anggota B.
Misalkan C = {a,i, u, e, o} dan D = {u, o}, maka himpunan D di katakan himpunan bagian dari C, karena setiap anggta D juga merupakan anggota C.
3.      Himpunan Kosong
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota. Lambang yang menyatakan himpunan kosong adalah Ø atau { }. Misalkan A adalah himpunan nama bulan yang banyak kiranya 20, himpunan A tidak mempunyai anggota maka di sebut himpunan kosong yang di simbolkan dengan Ø atau { }.

2.2        Kerangka berfikir
Dalam proses pembelajaran matematika tidak lepas dari suatu pendekatan pembelajaran. Seseorang guru di tuntut untuk memiliki kemampuan dalam menentukan suatu pendekatan atau strategi pembelajaran yang akan di gunakan untuk mengajikan suatu materi sesuai dengan tujuan intruksionalnya. Untuk mendapat hasil belajar yang maksimal dalam pembelajaran matematika khususnya pokok bahasan himpunan dan untuk menumbuhkan sikap yang positif siswa teradap pembelajaran  matematika  perlu  di lakukan proses belajar yang lebih baik yaitu  dengan menerapkan pendekatan yang tepat sehingga dapat meningkatkan prestasi dan aktivitas belajar siswa.
Materi himpunan yang di ajarkan di MTs khususnya smester II kelas VII, sangatlah tepat apabila di ajarkan dengan menerapkan model PAKEM karena konsep-konsep tentang himpunan sangat mudah kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Banyak sekali permasalahan yang dapat di selesaikan dengan menggunakan himpunan dalam situasi ini tentu sangat mendukung dan semakin mempermudah seorang guru mengaitkan materi dengan dunia nyata siswa. Hal ini sesuai dengan landasan dan hakikat PAKEM.
Melalu PAKEM dalam pembelajaran matematika akan mengajarkan siswa berperan aktif dan membiasakan siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga pemahaman tentang suatu konsep dapat di terima dengan baik. Sehingga dengan demikian di harapkan dapat meningkatkan prestasi dan aktivitas belajar siswa kelas VII –B Smester II MTs Raudlatusshibyan NW Belencong gunung sari
2.3        Hipotesis Penelitian
Hipotesi adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 1997 : 64)
Hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini adalah penerapan pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) di duga  Dapat meningkatkan pretasi dan aktivitas belajar siswa kelas VII-B MTs Raudlatusshibyan NW Belencong pada materi pokok himpunan Tahun pelajaran 2010/2011






BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.      Jenis Penelitian
            Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) karena penelitian ini juga terlibat langsung dalam proses belajar mengajar mulai dari awal sampai akhir pelajaran.
            Menurut (susilo 2007), Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang di lakukan oleh guru atau peneliti di dalam kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan  penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktek dan proses dalam pembelajaran.
3.2.      Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendapatkan data tentang proses pembelajaran, sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan untuk mendapatkan data berupa nilai tes.
3.2.1. Penelitian secara Kualitatif adalah penelitian yang tidak menggunakan angka dalam pengumpulan data dan memberikan penafsiran terhadap hasilnya.
3.2.2. Penelitian secara kuantitatif adalah   penelitian yang menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran data, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006).

3.3.      Tempat dan Waktu Penelitian  
3.3.1 Tempat Penelitian               
Penelitian ini di laksanakan di MTs Raudlatusshibyan NW Belencong.
3.3.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini di laksanakan pada smester II tahun pelajaran 2010/2011
3.4.      Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) yang di maksud di laksanakan di dalam dua siklus. Di setiap siklus terdiri dari lima tahapan yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi, evaluasi dan refleksi. Secara rinci prosedur tindakan ini di jabarkan sebagai berikut :
3.4.1        Siklus I
3.4.1.1        Perencanaan
Kegiatan yang akan di lakukan antara lain yaitu :
a.       membuat rancangan perencanaan pembelajaran (RPP)
b.      merancang materi pembelajaran agar sesuai dengan pembelajaran aktif, kreatif,efektif dan menyenankan.
c.       Membuat lembar observasi untuk meliat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika latihan
d.      Menyusun atau membuat alat evaluasi untuk menetahui kemampuan siswa pada sub materi pokok himpunan
3.4.1.2        Pelaksanaan tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan di lakukan pembelajran sesui denggan RPP yang sudah di buat secara umum langkah-langkah pembelajaran yaitu :  
a.       Guru memberikan informasi kepada siswa tentang materi yang akan di pelajari, tujuan pembelajaran dan pemberian motivasi agar siswa tertarik pada materi.
b.      Setelah siswa selesai mengerjakan soal, lembar jawaban di kumpulkan
c.       Meminta beberapa kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya yang lain memberikan tanggapan.
3.4.1.3        Observasi dan evaluasi
Kegiatan observasi dilakukan secara kontiniu setiap kali berlangsungnya  pelaksanaan tindakan dengan mengamati aktivitas belajar siswa dan kegiatan guru dalam proses belajar mengajar .
Evaluasi di lakukan setiap akir setiap siklus dengan member tes berbentuk esay di kerjakan secara individu.
3.4.1.4        Refleksi
Refleksi yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Pada tahap ini peneliti bersama guru mengkaji kekurangan dan hambatan yang muncul untuk mendapatkan alternatif pemecahan masalah yang terbaik dari tindakan yang telah di berikan dengan memperhatikan hasil observasi dan evaluasi untuk memperbaiki kelemahan yang muncul pada siklus pertama, Jika refleksi menunjukan bahwa tindakan siklus I memperoleh hasil yang tidak optimal yaitu tidak mencapi ketuntasan individu (memperoleh nilai ≥ 5,5) dan ketuntasan klasikal (85% siswa memperoleh nilai ≥ 5,5), maka dilakukan siklus kedua dengan memberikan tindakan.
3.5.      Instrumen Penelitian
Adapun instrument yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      RPP dan Skenario
RPP dan Skenario pembelajaran ini terkait dengan pelaksanaan pengajaran model PAKEM pada mata pelajaran matematika materi pokok impunan
2.      Lembar observasi aktivitas siswa dan kegiatan guru
Lembar observasi di gunakan untuk mencatat segala kejadian-kejadian dan jalannya pelaksanaan pembelajaran yang akan di analisis dan di berikan skor tertentu.
3.      Tes Evaluasi dalam bentuk esay sebanyak 5 soal tiap-tiap siklus
Evaluasi akan di berikan setelah pembelajaran pada satu siklus  di laksanakan
4.      LKS
3.6.      Teknik Pengumpulan Data
3.6.1        Sumber Data
Sumber data penelitian ini berasal dari peneliti, guru dan siswa kelas VII-B MTs Raudlatussibyan Nw Belencong yang berjumlahh 30 orang siswa
3.6.2        Jenis Data
jenis data yang di perole adalah kualitatif dan kuantitatif yang terdiri dari :
1.      Data  hasil belajar yang di perolehh dari peneliti, guru, dan siswa kelas      VII-B MTs Raudlatusshhibyan NW Belencong 
2.      Data hasil observasi pelaksanaan pembelajaran yang di lakukan oleh peneliti, guru dan siswa kelas VII-B MTs Raudlatusshhibyan NW Belencong
3.6.3        Cara pengambilan data
Cara pengambilan data dalam penelitian ini adalah :
1.      Data hasil belajar siswa yang di peroleh dengan cara pemberian tes evaluasi atau ulangan pada setiap akhir siklus
2.      Data tentang situasi belajar mengajar di perolehh dari lembar observasi.
3.7.      Teknik  Analisa Data
3.7.1        Data prestasi belajar siswa
Prestasi belajar adala hasil yang di capai oleh individu setelah mengalami prose belajar. Prestasi belajar di nyatakan dengan nilai atau skor setelah menyajikan stela mengerjakan tugas atau tes untuk mengetahui prestasi belajar siswa asil tes di analisa sebagai berikut :
1.      Ketuntasan belajar individual di katakan tuntas apabila siswa    memperoleh nilai ≥ 5,50


2.      Ketuntasan Klas sikal
KK =  x 100 %     
Dimana :
KK =  Ketuntasan klasikal
X    =  Jumlah siswa yang memperoleh nilai 5.50 keatas
Z     =  Jumlah seluruh siswa yang ikut tes
3.7.2        Data Hasil Observasi
Kegiatan ini di lakukan untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru instrument yang di gunakan untuk mengumpulkan data observasi berisikan deskriptor  dan di amati selama proses belajar mengajar berlangsung.
1.      Aktivitas Siswa mengetahui asil observasi aktivitas siswa akan di analisa :
As =  
Keterangan :
As        = Skor rata-rata aktivitas belajar siswa
    = skor masing-masing indikator
n          =  Banyaknya siswa
i           =  banyak indicator
kemudian hasil dari aktivitas siswa di bandingkan dengan hasil dari MI dan SDI dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
MI    = Mean ideal
SDI  =  standar deviasi ideal
Dalam menentukan aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan model pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) dapat di liat pada table di bawahh ini :
Table 3.1 indikator kategori keaktivan siswa dalam belajar
Interval
Kategori
AS Mi + 1,5 SDi
Mi +0,5 SDi AS<Mi +1,5SDi
Mi -0,5 SDi AS<Mi +0,5SDi
Mi -1,5 SDi AS<Mi -0,5SDi
A<Mi - 1,5 SDi
Sangat Aktif
Aktif
Cukup Aktif
Kurang Aktif
Sangat Kurang Aktif
(sumber : nurkencana ;1999)
2.      Aktivitas Guru
Dalam menentukan aktivitas guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan model pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) dapat di lihat pada lembar observasi aktivitas guru
Setiap indikator  aktivitas guru pada penelitian ini mengikuti aturan sebagai berikut :
BS (Baik Sekaliu)    : skor 4 di berikan jika semua deskripto Nampak
B (Baik)                   :  skor 3 di berikan jika 2 deskriptor Nampak
C (Cukup)                :  skor 2 di berikan jika 1 deskriptor Nampak
K (Kurang)               :  skor 1 di berikan jika tidak ada deskriptor    Nampak
3.8.      Indikator Penelitian
Untuk menentukan keberhasilan peneliti ini adalah peningkatan pemahaman siswa dan aktivitas belajar siswa dan guru dengan ketentuan sebagai berikut :
a.       Penelitian ini di katakan cukup berhasil jika adanya peningkatan pemaaman belajar siswa pada tiap-tiap siklus yang akan terliat dari hasil evaluasi ketuntasan belajar siswa tercapai jika ≥ 85% siswa memperoleh skor minimal ≥ 5,50
b.      Keberasilan peneliti di liat dari adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran yang akan terlihat dari hasil observasi. Aktivitas belajar siswa minimal katagori aktif yakni apabila rata-rata skor aktivitas siswa (As) ≥ 2,92